Senin, 29 September 2014
Rabu, 24 September 2014
Arti Tut Wuri Handayani
Arti Tut Wuri Handayani
Sebenarnya, kalimat Tut Wuri Handayani
itu adalah bagian dari prinsip kepemimpinan yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara
, yaitu Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Nah, secara singkat arti dari keseluruhan kalimat itu adalah bahwa seorang pemimpin harus memiliki setidaknya ketiga sifat-sifat yang disebutkan oleh Ki Hadjar Dewantara agar bisa jadi panutan buat orang lain.
Artinya :
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu di depan/dimuka. Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya.
Nah, secara singkat arti dari keseluruhan kalimat itu adalah bahwa seorang pemimpin harus memiliki setidaknya ketiga sifat-sifat yang disebutkan oleh Ki Hadjar Dewantara agar bisa jadi panutan buat orang lain.
Artinya :
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu di depan/dimuka. Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya.
Tulodo
berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo
adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.
Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.
Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.
Jadi makna dari kata itu adalah seseorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat .
Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
Artinya seseorang itu harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Nah, lambang tut wuri handayani yang sering kita lihat di topi sekolah atau di depan Gedung Departemen Pendidikan Nasional menjadi lambang dari pendidikan nasional di Indonesia.
Nah, lambang tut wuri handayani yang sering kita lihat di topi sekolah atau di depan Gedung Departemen Pendidikan Nasional menjadi lambang dari pendidikan nasional di Indonesia.
Senin, 22 September 2014
Minggu, 21 September 2014
Hikmah...
AIR MATA DAN DOA
Entah siapa yang mengambil foto ini dan entah di wilayah mana di negeri ini? Adakah yang tahu? Saya ingin berterimakasih sedalamnya karena foto ini benar-benar menusuk hati dan menjadikan nafas begitu sesak menggugah kesadaran paling dalam bahwa bangsa ini memang perlu diformat habis. Air mata dan doa selalu bersama anak-anak ini. "Berhati-hatilah kau Nak, semoga tali yang membentang menghubungkan tebing sungai itu cukup kuat menghantarkan cita-citamu"
Sabtu, 20 September 2014
MOTIVASI...
Rahasia Sukses Orang Jepang
Nih Dia Gan Rahasia Sukses Orang Jepang !!! Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ?? Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang Jepang :1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini
7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang
kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah
untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta
maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik
sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau
yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang
Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat
tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan
dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang
Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang.
Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah,
tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para
petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan
pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk
orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang
merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. di kutip dari
(www.unic77.tk) : http://unic77.blogspot.com/2010/07/nih-dia-gan-rahasia-sukses-orang-jepang.html#ixzz0uBNdT3zf
Cerita Penjual Hewan Qurban
Cerita Penjual Hewan Qurban.
Setelah melayani pembeli, saya melihat seorang ibu sedang memperhatikan dagangan kami.
Dilihat dari penampilannya sepertinya dia tidak akan beli.
Namun saya coba hampiri dan menawarkan. ‚” Silahkan bu..”
“Kalau yang itu berapa bang?‚ Ibu itu menunjuk kambing yang paling agak kecil.
“Kalau yang itu harganya Rp 600ribu bu”, jawab saya.
“Harga pasnya berapa?”
“500ribu deh. Kalau mau silahkan..”
“Uang saya Cuma ada 450ribu, boleh gak?”
Waduh..saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya saya berembug. ‚” Bismillah ambilah Bu “kata saya.
Saya pun mengantar kambing ibu.
Ketika sampai di rumah ibu tersebut, saya terkejut..!.
“Astaghfirullaah.. Allahu Akbar..!”
Terasa mengigil seluruh badan saya ketika melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan ibu dan satu orang anaknya di rumah gubuk berlantai tanah.
Saya tidak melihat tempat tidur/ kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.
Diatas dipan, sedang tertidur seorang nenek tua kurus.
” Mak..bangun mak, nih liat Sumi bawa apa…”
Perempuan tua itu terbangun.
“Mak , Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak…”
Orang tua itu kaget namun terlihat sorot bahagia di matanya.
Sambil mengelus-elus kambing, orang tua itu berucap, “Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga emak berqurban…”
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, saya hanya kuli cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau saya niatkan buat qurban ibu saya…”
Duh GUSTI… Ampuni dosa hamba… Hamba malu berhadapan dengan hambaMU yg satu ini.
HambaMU yang Miskin Harta tapi dia kaya Iman. Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar kalimat dari ibu ini.
“Bang nih ongkos bajajnya.!” panggil si Ibu.
“Sudah bu, biar ongkos bajaj saya yang bayar.”
Saya buru buru pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah swt
Ingat Firman Allah : Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah [Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah) 108. Al Kautsar 2.
Semoga cerita ini bermanfaat..
Setelah melayani pembeli, saya melihat seorang ibu sedang memperhatikan dagangan kami.
Dilihat dari penampilannya sepertinya dia tidak akan beli.
Namun saya coba hampiri dan menawarkan. ‚” Silahkan bu..”
“Kalau yang itu berapa bang?‚ Ibu itu menunjuk kambing yang paling agak kecil.
“Kalau yang itu harganya Rp 600ribu bu”, jawab saya.
“Harga pasnya berapa?”
“500ribu deh. Kalau mau silahkan..”
“Uang saya Cuma ada 450ribu, boleh gak?”
Waduh..saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya saya berembug. ‚” Bismillah ambilah Bu “kata saya.
Saya pun mengantar kambing ibu.
Ketika sampai di rumah ibu tersebut, saya terkejut..!.
“Astaghfirullaah.. Allahu Akbar..!”
Terasa mengigil seluruh badan saya ketika melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan ibu dan satu orang anaknya di rumah gubuk berlantai tanah.
Saya tidak melihat tempat tidur/ kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.
Diatas dipan, sedang tertidur seorang nenek tua kurus.
” Mak..bangun mak, nih liat Sumi bawa apa…”
Perempuan tua itu terbangun.
“Mak , Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak…”
Orang tua itu kaget namun terlihat sorot bahagia di matanya.
Sambil mengelus-elus kambing, orang tua itu berucap, “Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga emak berqurban…”
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, saya hanya kuli cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau saya niatkan buat qurban ibu saya…”
Duh GUSTI… Ampuni dosa hamba… Hamba malu berhadapan dengan hambaMU yg satu ini.
HambaMU yang Miskin Harta tapi dia kaya Iman. Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar kalimat dari ibu ini.
“Bang nih ongkos bajajnya.!” panggil si Ibu.
“Sudah bu, biar ongkos bajaj saya yang bayar.”
Saya buru buru pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah swt
Ingat Firman Allah : Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah [Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah) 108. Al Kautsar 2.
Semoga cerita ini bermanfaat..
Kamis, 18 September 2014
Punyai Kebiasaan Self Leadership yang Excellence
Punyai Kebiasaan Self Leadership yang Excellence
Artikel Motivasi – Mempunyai kebiasaan yang positif
akan membuat diri kita menjadi lebih termotivasi bahkan dapat mencapai
impian yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Salah satu kebiasaan
yang sangat baik adalah kemampuan self leadership atau kemampuan
memimpin diri sendiri dengan luar biasa.
Kenapa harus kemampuan self leadership itu penting buat saya? Padahal
saya kan hanya ingin mencapai kesuksesan saja? Yes, betul. Kemampuan
untuk mencapai sukses bukanlah hanya mempunyai kemampuan semangat,
antusias yang tinggi dan bukan hanya mampu membuat rencana dimasa depan.
Tetapi juga mempunyai kemampuan untuk memanajemeni pikiran, memotivasi
diri sendiri dan juga kemampuan menegur diri
sendiri serta memperbaikinya. Saya tertarik membahas mengenai kebiasaan
self leadership ini karena mendapat pengaruh setelah membaca buku The
one minutesales person dari Spencer Johnson,MD dan saya kembangkan
berdasarkan pengalaman serta ilmu saya yang sudah saya terapkan selama
bertahun-tahun secara efektif.
Kebiasaan self leadership yang baik harus dimulai dari pagi hari
ketika bangun dari tidur. Ketika bangun dari tidur dan belum benar-benar
bangun maka otak kita memasuki dari kondisi delta (tidur pulas) memasuki
ke kondisi theta lalu lanjut ke alfa (kondisi fokus). Ini adalah
gelombang kondisi yang biasa dipakai dalam hipnosis. Ketika mulai bangun
dari tidur, saya menyarankan agar anda mulai melakukan kebiasaan
bersyukur saat bangun pagi. Misalkan: “Terima kasih Allah atas hari yang
luar biasa, hari ini saya akan mengerjakan sesuatu yang luar biasa
untuk kehidupan saya dan pasti akan menghasilkan yang luar biasa.”
Setelah itu, anda berangkat beraktivitas maka saya menyarankan agar anda
memulai untuk membuat rencana hari ini apa saja yang akan dikerjakan.
Dan bila saya melakukan dikantor saya, saya mengajak seluruh team saya
untuk membuat rencana yang akan dikerjakan hari ini. Karena pada
dasarnya bila anda ingin lebih efektif dalam mengerjakan apapun, sangat
saya sarankan untuk membuat daftar apa yang akan anda kerjakan pada hari
itu sehingga kebiasaan tersebut menjadi lebih efektif dan anda tidak
perlu bingung lagi mau mengerjakan apa. Kebiasaan efektif ini dapat
mampu meningkatkan kinerja anda secara signifikan.
Setelah menuliskan hal apa saja yang akan dikerjakan hari itu, saya
mempunyai kebiasaan untuk membuat group Niat. Ini saya ambil dari
kebiasaan yang diajarkan oleh salah satu mentor saya adalah Hingdranata
Nikolay, Master Trainer NLP yang selalu melakukan group niat. Bagaimana
cara melakukan group niat? Caranya sangat mudah yaitu saya meminta
setiap anggota kelompok untuk mengucapkan dengan kalimat “Saya niatkan
hari ini untuk melakukan ………….. (ini diisi dengan hal-hal yang akan
dilakukan hari ini yang telah ditulis sebelum melakukan group niat) dan
setelah selesai melakukan itu maka diakhir dengan kata “Terima kasih”
lalu seluruh anggota team bertepuk tangan untuk memotivasi mereka. Ini
adalah hal simpel dan mudah dilakukan. Menariknya team anda akan bekerja
sesuai dengan hal apa yang perlu dilakukan hari itu. Bagaimana bila
dilakukan sendiri, anda cukup menulis “Saya niatkan hari ini untuk
melakukan…………… (tulis apa saja yang akan anda lakukan). Ini hanyalah
masalah pembiasaan hingga lancar sehingga akan menjadi perilaku dimasa
depannya.
Khusus untuk team sales, saya mempunyai tambahan yang melengkapi. Zig
Ziglar seorang Master Sales Trainer dan Motivator Top Dunia pernah
mengatakan pada salah satu pelatihan motivasi manager bahwa
“Kegagalan seorang sales bukanlah saat bertemu dengan customernya,
(karena kalau sudah bertemu, sales yang baik pasti sudah mempunyai sales
skrip untuk bagaimana cara bernegosiasi, bagaimana cara mengatasi
keberatan dan lain sebagainya.) tetapi kegagalan seorang sales adalah
saat perjalanan dari rumah atau kantor ketempat customernya. Apa
maksudnya ini? Tak jarang seorang sales saat akan menelponatau bertemu
dengan customernya sering bermain dikepalanya sebuah film yang tak
jarang membuat kita takut. Bahkan banyak sales saat menelpon customernya
mereka sering mengatakan dalam dirinya, “semoga telponnya nggak
diangkat” wah bagaimana mau jualan kalau sudah ketakutan seperti itu.
Tahukah anda bahwa vibrasi ketakutan anda akan dikirim ke customer anda?
Dr Dean Raskin pernah melakukan percobaan dengan 2 orang yaitu A dan B. A
dan B sama – sama diminta masuk kedalam sebuah ruangan yang terpisah
dan mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Yang A dipasangkan alat
pengukur tekanan darah sedangkan B hanya diberikan foto saja. B diminta
untuk melihat fotonya A dan B diminta untuk mengeluarkan kata kasar dan
makian mengenai A. Menariknya, tekanan darah A menjadi meningkat. Dan
pada eksperimen yang kedua, B diminta untuk memuji dan mengatakan hal
yang bagus mengenai A, apa yang terjadi? A tekanan darahnya menjadi
normal. Percobaan ini dilakukan beberapa kali dan hasilnya sama.
Apa yang bisa dipetik dari cerita diatas untuk anda yang mempunyai
background sebagai seorang salesman? Ya, betul. Ketika anda menelpon
atau hendak menemui calon customer anda, bila anda secara tidak sengaja
memunculkan ketakutan anda maka secara tidak langsung anda mengirim
vibrasi ketakutan anda kepada calon customer anda. Ini sudah saya alami
ketika saya menjadi seorang salesman selama 15 tahun. Kadang bila anda
membaca ini, anda akan berujar, ah masa sih? Coba saja anda lakukan
perubahan maka hasilnya akan berubah. Oleh sebab itu, saya menganjurkan
anda membuat sebuah kartu dengan ukuran 3 inch x 5 inch. Didalam kartu
tersebut berisi tiga hal yaitu:
1. Apa yang ingin saya lihat atau seharusnya calon customer
tersebut bersikap seperti apa terhadap kita? Harus dibuat kondisinya
sepositif mungkin dan menyenangkan
2. Memahami apa keunggulan produk saya dan sambil menjelaskan kepada calon customer saya
3. Serta melihat manfaat produk tersebut kepada calon customer saya dan mereka merasakan begitu senang.
Hal diatas ini anda harus lakukan selama satu menit setiap harinya.
Ini secara tidak langsung anda memprogram pikiran anda untuk ahli dalam
menjual dan membuat vibrasi yang positif. Seperti yang anda tahu bahwa
pikiran anda adalah tanah yang subur. Apapun yang anda tanam pastilah
tumbuh. Bila anda menanam negatif maka tumbuhlah negatif bila anda tanam
positif maka jadilah. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang akan anda
tanam. Bila anda bukan seorang sales, anda bisa juga melakukan
visualisasi setiap hari untuk aktivitas tertentu yang anda ingin mahir.
Setelah sudah melakukan aktivitas seperti beberapa hal diatas, maka
sore hari harusmelakukan sebuah tindakan untuk menutup hari dengan luar
biasa sehingga anda termotivasi untuk melakukan lebih baik besok dan
seterusnya. Bila diteam saya, saya mengajak seluruh team saya secara
satu persatu bergiliran untuk mengucapkan “Saya bersyukur atas hari ini
karena ………………… (ini disebutkan apa yang disyukuri pada hari tersebut
khususnya dengan apa yang dikerjakan) dansaya mau memuji diri saya
karena………………… (ini tujuannya agar bisa menghargai diri sendiri dan
termotivasi jauh lebih baik) dan saya mau menegur diri saya karena
……………………….( ini anda tulis bila ada sesuatu yang menghambat anda
mencapai apa yang anda targetkan atau bisa juga perilaku buruk anda yang
ingin diperbaiki) dan saya mau memperbaikinya dengan cara ………………………….
(anda tulis apa yang harus diperbaikinya) Terima kasih.” Lalu seluruh
team akan bertepuk tangan dan melakukan toss agar lebih semangat.
Cara diatas ini akan memancing diri anda sendiri untuk jauh lebih
baik dan mempunyai self leadership terhadap diri sendiri. Dengan
mempunyai target apa yang mau dikerjakan, melakukan visualisasi,
mengucapkan syukur, memuji diri sendiri serta menegur diri sendiri serta
tahu bagaimana cara memperbaikinya maka kehidupan anda pasti lebih
baik.
Bagaimana dengan anda?
Antonius Arif
The Maximum Peak Performance by Mind-Logy
Trainer, Business Coach & Counselor
PT KLIK MANAGEMENT
SCHOOL OF MIND REPROGRAMMING
Mobile : +62 8121859672
Email : me@antoniusarif.com ; arif.antonius@gmail.com
Penulis Buku Laris : “Kalau Anda Mau Pasti Bisa – Rahasia Kekuatan Hipnoterapi dan NLP” – Titik Media 2010
“Ego State therapy”- Teknik simpel dan powerful – Gramedia 2011
“The Handbook of Hypnotherapy Scripts & Strategies” – Elexmedia 2011
“Rahasia Menghancurkan Mental block” – Titikmedia 2012
Selasa, 16 September 2014
Kamis, 11 September 2014
Langganan:
Postingan (Atom)