Minggu, 25 Januari 2015

MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP



BAGAIMANA SIKAP KITA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN HIDUP

Hidup tidak bisa lepas dari berbagai tekanan, namun semua kesulitan merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk dapat tumbuh. Tekanan-tekanan itu sesungguhnya dapat dilihat sebagai sebuah dorongan/stimulus yang membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap sebuah kejadian di kemudian hari. Berikut ini adalah empat tipe manusia dalam menghadapi tekanan:




Tipe pertama, tipe kayu rapuh.
Sedikit tekanan saja membuat manusia jenis ini patah arang. Ketika menemui kesulitan ia langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Tipe kayu rapuh ini perlu berlatih agar dapat berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup. Dalam menghadapi mereka, sesekali waktu kita harus lebih berani tega karena mereka kadang perlu dilatih untuk belajar menghadapi kesulitan. Posisikan diri kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi.
Tipe ini biasanya mampu bertahan mengahadapi tekanan awal. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan rumit, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Manusia tipe ini mampu mengahadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut. Tambahan tekanan sedikit saja membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, manusia tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, tipe ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas.
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan, saat tekanan tiba, manusia tipe kapas ini mampu bersifat fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan, tapi setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Tekanan pada tipe ini justru membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong, saat ditekan, justru ia memantul ke atas dengan lebih dahsyat.
Termasuk tipe manakah Anda?

Minggu, 18 Januari 2015

SIKAP MELAYANI....

8 Sikap Pelayanan yang Membuat Orang Senang

Salah satu cara membuat orang lain menjadi senang dan bahagia adalah dengan memberikan pelayanan. Melayani orang lain dengan tepat dan benar akan meninggalkan “memorable customer experience” yang positif. Bila dampaknya membuat mereka senang, akan meninggalkan kesan mendalam dan luar biasa di dalam memori dan pengalamannya. Hakikatnya, orang yang kita layani, siapa pun dan di mana pun adalah “customer” kita.

Berikut adalah 8 sikap pelayanan yang memberikan faedah dan senang kepada orang lain:

1. Senyum–Salam–Sapa (awal komunikasi yang benar dalam pelayanan)
Awal dari pelayanan dimulai dengan komunikasi yang sehat dengan memberikan senyum, diikuti salam ”selamat pagi, siang, atau malam”, lantas diperkuat dengan jabat tangan dan saling bertegur sapa.
Langkah awal ini akan membentuk chemistry yang tepat, sehingga orang lain melakukan respons balik positif dan membentuk sikap kesadaran dalam pikiran dan hati setiap individu. Senyum, salam, dan sapa mencairkan kebekuan pada awal pertemuan dan membentuk persepsi bahwa setiap orang adalah subjek dan bernilai dalam kehadiran bersama.

2. Quality Comes Before Quantity (utamakan kualitas sebelum kuantitas)
Saya pernah ditanya oleh seorang pimpinan perusahaan, mana yang paling penting, apakah kualitas yang didahulukan atau kuantitas menjadi prioritas utama pekerjaan di dalam dan di luar perusahaan.
Tentunya kalau ingin melayani, maka skala prioritas mengacu kepada kualitas dahulu, kemudian diikuti dengan kuantitas. Cara berpikir dan bertindak kualitas merupakan cikal-bakal kesuksesan. Banyak perusahaan yang berhasil karena mampu konsisten meningkatkan aspek mutu yang menjadi landasan utama melayani konsumen. Setelah berhasil, maka aspek kuantitas dapat ditingkatkan dalam keseimbangan kinerja.

3. Attention to Detail (perhatian detail pada semua bagian)
Suatu hari saya bertemu dengan seorang petugas cleaning service yang bekerja dengan tekun dan memuaskan. Apa resepnya bisa memberikan pelayanan yang membuat pemakai ruangan kantor tersenyum bahagia dan puas? Jawabannya sederhana, yaitu perhatian mendetail kepada semua bagian ruangan yang dibersihkan alias tanpa sampah, tanpa debu, tanpa noda, tanpa bau, dan ruangan rapi. Pekerjaan mendetail memerlukan sebuah perhatian besar, ketekunan, dan ekstrakonsistensi, sebagai akar kesuksesan pelayanan berkelanjutan.

4. The Best Day Service (pelayanan terbaik setiap hari)
Seorang kurir jasa pengiriman masih tersenyum dan semangat di bawah terik matahari. Saya bertanya apa yang membuatnya tetap energik saat bekerja di cuaca panas. Ternyata jawaban tidak terduga muncul dari seorang yang selama ini kita anggap biasa. Kurir itu mengatakan dia akan puas memberikan pelayanan kepada semua orang. Jika paket kirimannya sampai di tujuan dengan benar dan diterima oleh penerima dengan baik pada hari tersebut.
Inilah bentuk pelayanan sebenarnya yang membuat orang lain senang dan puas. Inti dari the Best Day Service adalah memberikan pelayanan terbaik yang terus-menerus tanpa henti dan memuaskan orang lain setiap hari. Karena pelayanan adalah juga bagian dari ibadah kita sehari-hari.

5. Well Trained People (terlatih akan membuat pelayanan berbeda)
Sheila Glazov penulis buku The Brain Color, mengatakan setiap orang memiliki warna otak berbeda yang menentukan karakter dan sikapnya. Itulah yang menyebabkan setiap orang berprofesi dan berkembang dengan berbeda juga. Menurut Glazov, walaupun secara normal setiap otak manusia berbeda, tetapi tingkat kemampuan untuk melatih diri hampir sama sesuai dengan keahliannya. Melatih diri akan membuat kita tampil berbeda dari waktu ke waktu, dan membuat orang lain merasakan perbedaan yang lebih baik dalam menikmati pelayanan yang kita berikan.

6. Safety and Security is Service (keselamatan dan keamanan adalah pelayanan)
Dalam memberikan pelayanan, aspek keamanan dan keselamatan bagi orang lain adalah bagian yang sangat penting. Saya mendapat pelayanan yang luar biasa dari seorang sopir taksi di sebuah kota. Sopir taksi mengatakan agar saya mengenakan seat belt walaupun duduk di belakang. Dia berkata dirinya akan mengendarai dengan kecepatan yang dibutuhkan, tanpa terburu-buru, tanpa menyalip mobil lain, jika tidak perlu. “Apakah itu akan membuat Anda nyaman?” tanyanya. “Jika ya dan Anda tidak terburu-buru sampai tujuan, saya tetap mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan keamanan.” Itulah wujud suatu pelayanan yang luar biasa.

7. My Grooming (penampilan kita yang benar)
Seorang salesman mendatangi calon pelanggannya dengan penampilan yang rapi, bersih, tampak segar, dan bertutur sopan santun. Reaksinya? Pasti akan disambut dengan baik oleh mereka. Karena penampilan diri yang benar adalah bagian dari pelayanan kita kepada orang lain yang akan merasakan kenyamanan dan suasana senang dengan kehadiran kita. Coba sebaliknya. Pakaian dan rambut tidak rapi, bau keringat, wajah kusam. Kesan pertama akan kurang baik dan lawan bicara kita akan berusaha mengakhiri pembicaraan secepat mungkin.

8. Cooperation (kerja sama adalah bagian dari melayani)
Di suatu acara perusahaan, saya melihat seorang karyawan yang aktif bergerak. Saat rekan lainnya santai mengobrol dengan temannya, maka sang karyawan membantu temannya mengangkat barang, membagikan brosur kepada tamu, dan mempersilakan mereka duduk. Dalam kesempatan lain, karyawan tersebut berbincang menjelaskan sesuatu kepada tamu dan membuat mereka senang dengan penjelasannya. Dengan menunjukkan sikap kerja sama artinya kita peduli melayani dua pihak, yaitu tamu dan sekaligus kepada rekan kerja kita. Maka, persepsi positif dari sebuah kerja sama yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula.

Pelayanan yang benar adalah kunci interaksi kita dengan siapa pun baik pelanggan, orang lain, rekan kerja, atasan, maupun dalam keluarga. Melayani berarti kita peduli dengan orang lain dan membuat mereka senang, apa pun hasil akhirnya. Sikap melayani bisa kita tumbuh kembangkan mulai dari hal kecil dan sederhana, sehingga dapat menjadikannya sebagai bentuk pendidikan dalam hal menghargai pihak lain.

Rabu, 14 Januari 2015

Makna kebersamaan



Indahnya Kebersamaan
Tak ada yang benar-benar bisa hidup sendiri. Karena Alam terlampau luas. Kebahagiaan hanya untuk mereka yang mengerti arti Kebersamaan, Itulah Kita....

Keep smiling, keep shining

Knowing you can always count on me, for sure

Thats what friends are for

In good times, in bad times

Ill be on your side forever more

Thats what friends are for

Mengeja arti sebuah kebersamaan dalam menjalin sebuah hubungan. Entah dengan keluarga, persaudaraan, persahabatan atau pun dengan pasangan. Kebersamaan menjadi suatu hal penting dalam membina sebuah hubungan. Jelas kita tak pernah bisa benar-benar hidup sendiri dalam kehidupan ini. Kita tidak bisa menjadi manusia yang egois, yang merasa bisa melakukan segalanya sendirian, yang merasa tak membutuhkan orang lain.


Kehidupan adalah sebuah siklus sebab akibat. Berbuat baik, saling berbagi dalam kebersamaan, menjalin sebuah hubungan yang positif itu pilihannya. Siapa yang menanam padi pasti akan tumbuh padi bukan?
Sebuah kebersamaan juga tidak bisa dipaksakan. Meskipun ada hubungan timbal balik, seperti sebuah simbiosis tapi atas dasar kerelaan. Karena dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengar, mau berbagi dan mau untuk peduli. Karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan. Kebahagiaan dalam sebuah kebersamaan adalah ketika bahagia dengan kebersamaan itu sendiri. Artinya hubungan yang terjalin adalah sebuah kebaikan.


Namun terkadang dalam menjalin sebuah hubungan kita harus bisa menciptakan ruang dan jarak. Mengambil jarak yang kita butuhkan. Membiarkan ruangan dalam sebuah hubungan. Menciptakan suatu ruang untuk berekspresi. Sebuah ruangan yang kita butuhkan untuk bergerak bebas. Sebuah jarak yang kita butuhkan untuk introspeksi. Melihat apa yang sudah kita berikan, dari sudut pandang yang lebih luas. Ketika kita terlalu dekat, sudut pandang kita terlalu sempit. Akibatnya penilaian kita menjadi lebih subjektif. Saat kita menjauh, kita bisa melihat lebih menyeluruh. Hal ini dibutuhkan untuk lebih objektif.

Karena kebersamaan itu sendiri bukan berarti kita selalu bersama-sama secara fisik, tapi lebih pada hubungan psikologis. Tidak selamanya kita akan selalu bertemu dan bersama, mungkin suatu saat kita akan berpisah. Memang sesuatu diciptakan mempunyai pasangan sendiri-sendiri, sepertinya halnya Pertemuan dan PerpisahanDan semoga kebersamaan akan selalu ada, bersama indahnya masa yang terukir dan manisnya kenangan yang terekam.

Kita tetap harus siap dengan segala kemungkinan dan apapun yang terjadi. Ketika niat kita adalah sesuatu baik maka hasil akhirnya pun akan baik.

Seperti halnya dalam dunia kerja, kita pasti sering menghadapi berbagai permasalahan, baik dengan rekan kerja, maupun dengan pihak luar, namun dengan semangat kebersamaan dan senantiasa berdiskusi dengan tim secara bersama-sama, segala masalah akan dapat terpecahkan. Seperti halnya sapu lidi, jika sapu lidi tersebut hanya berjumlah satu buah lidi, ketika digunakan untuk menyapu seluruh halaman, maka akan memerlukan waktu yang cukup lama dan sangat sulit, namun jika sapu lidi tersebut memiliki lidi yang berjumlah banyak, maka akan dapat membersihkan semua halaman denagan cepat. Begitu juga dalam dunia kerja, ketika ada permasalahan dalam tim dan semua tim bersinergi untuk memecahkan masalah tersebut, maka semua masalah akan dapat terselesaikan, namun jika dalam dunia kerja terjadi individualisme, terkotak-kotak, maka akan sulit untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Semoga apapun hubungan yang sedang kita jalani saat ini, selalu bisa membawa kebahagiaan dalam kebersamaan yang sebenarnya…………………………

Rabu, 07 Januari 2015

KEHIDUPAN...



Dari Mana, Akan Kemana dan apa tujuan sebenarnya dari kehidupan ini ?


“Laa Yu’minuu ahadukum hatta yakuunu hawaahu tab’an lima ji’tu bihi”. Artinya “Tidak beriman seorang diantara kamu sebelum hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa dengannya Al-Qur’an & As-sunnah”. (Alhadits)

I. Pengertian Hidup :

1. Hidup adalah tahapan perjalanan/ terminal

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? ( QS. 2 : 28 )

2. Hidup adalah Ujian
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan ( QS. 21 : 35 )

3. Hidup adalah pertanggungan jawab

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? ( QS. 75 : 36 )


II. Hidup dibentuk oleh Pikiran kita

Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS. 9 : 98 - 99 )

III. Maksud dan Tujuan Hidup.

    Setiap orang, sekali waktu dalam kehidupan ini, pasti pernah mempertanyakan dalam dirinya tentang dari mana ia berasal, akan kemana, dan apa tujuan sebenarnya dari kehidupan ini

. Oleh sebab itu satu-satunya cara adalah mengubah pola pikir manusia itu sendiri dengan memberikan penjelasan tentang pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan (di dunia dan akhirat). Penjelasan ini hanya di dapat didalam Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.

Pada saat Alloh menciptakan manusia, Ia tidak pernah meminta pendapat kita, apa perlu penciptaan itu atau tidak. Artinya Alloh Maha Berkehendak. Dia telah memiliki tujuan yang mutlak berkenaan dengan penciptaan manusia.

Jadi, sekiranya kita yang dilahirkan ke bumi ini mencari dan menciptakan tujuan hidup sendiri, berarti kita telah mengkhianati Alloh yang menciptakan kita. Tujuan hidup yang harus dicapai manusia adalah tujuan yang telah ditetapkan Alloh. Ada nggak manusia yang usul agar dirinya diciptakan Alloh karena ia mempunyai cita-cita yang hendak dicapainya di dunia ini ? tidak ada.

Dua pokok masalah yang penting yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan ‘Tujuan”?

2. Apakah “Kehidupan”?

TUJUAN adalah sesuatu yang ingin dicapai manusia sesuai dengan fitrah dan keinginan-keinginan manusia.

Sedangkan KEHIDUPAN menurut pandangan Al-Qur’an :

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Qs.18/45 dan 10/24).

Dari ayat-ayat tersebut diatas seolah-olah Sang Pencipta mengatakan :

    “HIDUP ADALAH FENOMENA KEILAHIAN”. Kehidupan dengan aspek alamiahnya tidak bisa membawa umat manusia kepada tujuan ideal hidup di dunia ini. Mengapa demikian? Sebabnya adalah Bahwa kehidupan ini adalah sebagai sarana untuk memasuki tahap kehidupan yang abadi.

“….supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir”. (Qs.36/70). Mereka yang siap untuk menerima pesan para Nabi dan siap pula untuk menggunakan akal dan hati nurani, mereka inilah yang akan hidup bahagia di dunia yang diciptakan Alloh ini. Firman Alloh :

“Maka hadapkanlah wajah (tujuan hidup)mu dengan hanif kepada Ad-Dien (tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu …” (Qs.30/30).

“Dan siapakah yang lebih baik Diennya daripada orang-orang yang ikhlas menyerahkan (tujuan hidup)nya kepada (tujuan) Alloh sedang ia mengerjakan kebaikan …. “ (Qs.4/125)

    Tujuan hidup manusia adalah memeluk Dien yang hanif dan menyerahkan seluruh tujuan hidupnya kepada tujuan Alloh menciptakan manusia. Seluruh hidup manusia harus menyerahkan seluruh kehendaknya kepada kehendak Alloh. Itulah yang disebut kehidupan mencari ridho Alloh, sesuai dengan kehendak dan tujuan Alloh menciptakan manusia.

“Maka apakah mereka mencari Dien yang lain dari Dien Alloh, padahal kepada-Nyalah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Alloh-lah mereka dikembalikan”. (Qs.3/83)

Bagi orang yang beriman tidak punya cita-cita lain dalam kehidupan di dunia kecuali hanya satu yaitu “Ridho Alloh”. Kenikmatan hidup yang paling hakiki terletak pada keridhoan Alloh dan itu adalah kebahagiaan sejati. Sabda Nabi s.a.w:

“Barangsiapa yang mencari keridhoan Alloh dengan kemurkaan manusia, pasti Alloh mencukupi kepadanya daripada keperluan kepada manusia dan barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan kemurkaan Alloh pasti Alloh serahkan dia kepada manusia”. (HR.Tirmidzi).

Firman Alloh SWT :

“Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Alloh, dan Alloh Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”. (Qs.2/207).

Kepuasan hidup bukan terletak pada bentuk dan wujud materi, tetapi kebahagiaan jiwa karena mendapat ridho Alloh. Sabda Rosululloh s.a.w. :

“Kaya itu bukanlah karena banyaknya harta, tetapi (hakekat) kaya itu adalah kaya (kepuasan) jiwa hati”. (HR.Bukhari-Muslim)

IV. Bangunan, Sifat dan Cara Hidup Manusia : Di dalam riwayat perjalanan manusia kita mengenal hidup manusia bermacam-macam. Menurut bangunan, sifat dan cara yang terdapat di dalamnya, maka hidup manusia dibagi menjadi 3 bagian :

1. Hidup Hissi

Adalah hidup hanya untuk keperluan dirinya sendiri. Yang dikejar-kejar ialah hanya kepentingan yang berkenaan dengan dirinya, dengan rumah tangganya. Kadang-kadang ia bergerak juga di medan umum tetapi bergeraknya itu hanyalah untuk keperluan diri, keperluan materi belaka. Orang yang demikian itu sesungguhnya memiliki sifat “Diam”. Bukan “Diam” karena ia tak kuasa berjalan, bukan pula “Diam” karena ia tak pandai bergerak. Tetapi ia disebut “Diam” karena tak pandai menjalankan hukum-hukum Alloh. Hidup yang demikian itu boleh diibaratkan hidup secara tumbuh-tumbuhan dan binatang, hidup dengan tidak sadar dan insaf akan arti dan harga hidupnya. Maka hidup inilah yang dinamakan “Hidup Hissy”, hidup hanya karena tak mati belaka.

2. Hidup Ma'nawi

Hidup untuk menjalankan hukum-hukum Alloh tetapi belum mempunyai kesadaran yang cukup, belum memiliki keyakinan yang kuat dan teguh, dan belum mempunyai kepercayaan yang utuh. Ia mudah berubah,mudah digoyangkan dan dijatuhkan, mudah pula ia pindah haluan dan sikap, hanya karena ada sangkutan dengan salah satu kepentingan keduniaan belaka. Ia belum mempunyai pendirian yang kuat dan teguh.

3. HIDUP Ma'anni

Hidup yang dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan dan kebajikan yang sebanyak-banyaknya dan sesempurna-sempurnanya; amal yang timbul dari keyakinan yang kuat dan iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan Rahmat dan Ridho Alloh SWT belaka. Dan tidak karena ataupun harapan yang diluarnya. Hidup sadar dan hidup insaf ini tak mudah tercapai kecuali dengan kemurahan dan karunia Alloh semata-mata. Lebih-lebih sukar lagi mencapai hidup yang demikian itu, karena si amil itu harus pandai menyatukan ketiga pendirian amal. (Isti’anah, istiqomah, istitho’ah). Orang yang duduk dalam kehidupan ma’anni itu, tak lagi mengenal sukar dan sulit, berat dan susah, takut dan was-was dan lain-lain yang boleh mencegah manusia bisa melakukan amal yang sempurna.

V. Kenali Hidup Anda

1. VISI HIDUP

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui ( QS.30:30 ) Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. ( QS. 4 :125 ) Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan. ( QS. 7 : 181 )


2. MISI HIDUP

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." ( QS. 2 : 30 )

3. CITA-CITA HIDUP

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. ( QS. 2 : 207 )


4. PEDOMAN HIDUP

Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. ( QS. 45 : 20 )


5. IDEOLOGI/FALSAFAH HIDUP

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( . QS. 2 : 208 )

6. TUGAS HIDUP

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( QS. 51 : 56 )

7. TAULADAN HIDUP

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ( QS. 33 : 21 )

Muhammad Rosulullah, sebagai :

a. Manusia biasa yang digelari Al-Amin

b. Pedagang yang menjalankan bisnis

c. Suami teladan

d. Bapak/orangtua teladan

e. Panglima perang

f. Kepala Negara

g. dll

8. PIMPINAN/LOYALITAS HIDUP : 5/55, 4/59

Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). ( QS. 5 : 54 )

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. ( QS. 4 : 59 )

Alloh / Al-Qur’an

Rosul / As-Sunnah

Ulil Amri / Nizhom

9. TEMAN HIDUP

Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). ( QS. 25 : 27 - 28 )

Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami." Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, dan agar mendirikan sembahyang serta bertakwa kepadaNya." Dan Dialah Tuhan yang kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan ( QS. 6 : 71 - 72 )

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. ( QS. 9 : 119 )

-Orang yang mau mendengar kita disaat tak ada lagi orang yang mau mendengar kita

- Orang yang mau menopang tubuh kita di saat kita lemah tak berdaya apa-apa.

- Orang yang mau membantu kita di saat orang lain menjauhi kita.

( Teman sedapur, sekasur, sesumur)

10. AMALAN HIDUP :

- ISTI’ANAH

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan ( QS. 1 :5 )

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ( QS. 2 : 153 )

- ISTIQOMAH

Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. ( QS. 34 : 46 )

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu' ( QS. 2 : 238 )

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. ( 13 : 41 )

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). ( QS. 42 : 13 )
Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: "Bukankah (kebangkitan ini benar?" Mereka menjawab: "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Berfirman Allah: "Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)." ( QS. 6 : 30 )


- ISTITHO’AH

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). ( QS. 8 : 60 )

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. ( QS. 64 : 16 )

11. MOTTO / SEMBOYAN HIDUP

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang
besar ( QS. 9 :111 )

ARAH PIKIRAN KITA ADALAH FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN PERJALANAN HIDUP KITA !!!